RSS Feed

SEJARAH PERKEMBANGAN GEOMORFOLOGI

Posted on

Septian Vienastra, S.Si.
Asisten Jurusan Geografi Lingkungan,
Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada.
vienastra@ugm.ac.id
@Vienastra

Geomorfologi sejak awal abad 19 telah dikenal di negara-negara berkembang dan sebagai disiplin akademik kira-kira muncul sebelum abad ke 17. Perkembangan yang pesat dari geomorfologi terjadi pada awal abad ke 20 di negara-negara berkembang, sedangkan di Indonesia geomorfologi baru dikenal pada awal abad ke 20. Awal perkembangannya geomorfologi lebih bersifat akademik, sebagai ilmu pendukung geografi dan geologi, tetapi dalam dasawarsa terakhir ini geomorfologi mulai dirasakan arti pentingnya dalam pembangunan maupun dalam pengelolaan lingkungan hidup. Geomorfologi yang kita pelajari seperti saat sekarang ini telah melalui pengalaman panjang dalam membangun konsep dasar dan metodologinya. Ada 5 fase perkembangan geomorfologi yang dapat ditelusuri, yang masing-masing uraiannya adalah sebagai berikut:

1). Fase pertama (sebelum abad ke 17)

Fase ini merupakan fase peletak dasar pemikiran geologi dan geomorfologi yang telah dimulai lima abad sebelum Masehi (Thornbury, 1954). Pandangan kuno yang terkait dengan geologi dan geomorfologi seperti dikemukakan oleh Herodutus (485-425 SM), Aristotle (384-322 SM), Strabo (54 SM – 25 M) dan Senecca (- SM – 65 M). Herodutus, mengamati penimbunan geluh (loam) dan lempung (clay) oleh S. Nil, sehingga memberikan julukan “Mesir adalah pemberian S. Nil”. Pandangan Herodutus yang lain adalah perbukitan di Mesir yang mengandung kerang, pada masa lampau pernah di bawah permukaan laut.

Aristotle, berpandangan bahwa air yang keluar dari mata air itu berasal dari air hujan yang mengalami perkolasi ke bawah permukan tanah; air yang ada di dalam bumi berasal dari kondensasi di udara yang masuk ke permukaan bumi, dan air yang berada di dalam bumi menguap dengan berbagai jalan. Strabo, mengamati dan mencatat adanya penenggelaman lokal dan munculnya daratan. Strabo berpendapat bahwa “Vale of Tompe” merupakan basil gempa bumi, selain itu juga mengatakan bahwa G. Vesuvius adalah gunungapi, meskipun semasa hidupnya gunungapi tersebut belum pernah meletus. Pandangan Strabo yang lain adalah bahwa delta dari sungai bervariasi menurut daerah aliran sungainya; delta yang besar terbentuk bila daerah yang dialiri luas dan batuannya lemah, dan pembentukan delta terpengaruh oleh pasang surut dan aliran sungai.

Seneca, mengenal gempa bumi lokal alami, tetapi masih menganggap bahwa gempa bumi terjadi sebagai akibat bencana internal dari angin daratan. Seneca juga beranggapan bahwa air hujan cukup untuk mengisi sungai-sungai, dan juga berpandangan bahwa tenaga aliran sungai dapat mengikis lembah-lembahnya.

Avicenna (Ibnu Sina, 987-1037) berpandangan bahwa asal mula pegunungan dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu pengangkatan seperti yang terjadi oleh gempa bumi, dan oleh pengaruh air yang mengalir dan embusan angin yang membentuk lembah­lembah pada batuan lunak. Leonardo da Vinci (1452-15190) berpandangan bahwa lembah terkikis oleh sungai dan sungai tersebut mengangkut material dari suatu tempat di permukaan bumi dan mengendapkannya di mana saja.

Dalam fase pertama ini sebagian besar pandangan memberikan teori dasar terutama tentang proses berdasarkan pengamatan lokal, dan berusaha memberikan penjelasan bagaimanakah suatu fenomena alam tersebut terjadi. Pada fase ini ilmu geomorfologi belum muncul, tetapi pandangan-pandangan yang dikemukakan sebagian masih relevan dengan konsep yang berlaku hingga saat ini.

2). Fase kedua (Abad 17 dan 18).

Pada fase ini ada dua konsep yang menonjol, yaitu konsep katastrofisme dan konsep uniformitarianisme (King, 1976). Konsep katastrofisme dikemukakan oleh Abraham Kitlob Wenner (1979-1817). Konsep tersebut muncul atas dasar pengamatan Wenner pada strata batuan yang ternyata setiap stratum (lapisan) memiliki sifat yang khas. Hasil pengamatan tersebut diformulasikan menjadi konsep lahirnya bumi yang berasal dari basin lautan yang besar. Wenner berpandangan bahwa setiap stratum batuan terjadi pads suatu dasar tubuh perairan yang luas kemudian mengendapkan sedimennya di atas stratum yang ada sebelumnya. Material yang lebih mampat terendapkan oleh larutan yang pekat/kental. Pada waktu material secara berangsur-angsur diendapkan, laut secara berangsur-angsur menyusut sehingga terbentuk daerah yang sekarang ini. Pandangan Wenner lain yang terkait dengan konsep dasar geomorfologi adalah:

  1. batuan dasar yang berupa batuan granit tidak berfosil;
  2. setiap gradien sungai akan mencapai tingkat keseimbangan, dan gradien sungai merupakan fungsi dari kecepatan, debit dan muatan sedimen;
  3. seluruh sistem sungai merupakan suatu sistem yang terintegrasi.

3). Fase Ketiga (Awal abad 19).

Pada fase ke tiga dari perkembangan geomorfologi ada tiga tokoh yang terkenal yaitu: Sir Charles Lyell (1797-1875), Dean William Buckland (1784-18560 dan Louis Agassiz (1807-1873).

Lyell sebenarnya lebih antusias dalam geologi daripada ke geomorfologi, dengan bukti karyanya yang berjudul “Principle of Geology”. Sumbangan pemikirannya dalam geomorfologi adalah tentang perkembangan bentuklahan yang lambat bahkan melebihi waktu geologi. Meskipun Lyell banyak mengadakan pengamatan terhadap muatan suspensi, debit dan peubah-peubah lainnya, tetapi memberikan suatu konsep yang mendasar. Dalam pengamatannya terhadap gletser (es), Lyell tidak mempercayai kapasitas daya angkutnya dalam memindahkan bongkah dan endapan gletser. Buckland, sangat setuju dengan siklus hidrologi, akan tetapi tidak begitu mengerti mengapa sungai dapat membentuk lembahnya sendiri. Buah fikiran Buckland yang lain adalah:

  1. relief merupakan basil dari struktur geologi dan bukan oleh proses erosi;
  2. material yang terangkut dari hulu dan melalui lembah sungai akan terendapkan di laut;
  3. pasang surut merupakan tenaga utama dalam transportasi material di bawah permukaan air laut.

Agassiz, terkenal dengan teori glasialnya, bersama-sama dengan Buckland mengadakan perjalanan ke Swiss. Mereka mengadakan pengamatan terhadap pantai dasar glasial, yang akhirnya menghasilkan formulasi tentang struktur endapan glasial, endapan “till “, karakteristik “moraine”, striasi dan gravel glasial.

4. Fase ke empat (Akhir abad 19).

Pada fase ke empat ini paling tidak ada lima tokoh yang terkenal, yaitu: Sir Andrew Ramsey; G.K. Gilbert; J.W. Powell; C.G. Greenwood dan J.B. Jukes. Sumbangan fikiran Ramsey (1814-1891) dalam geomorfologi terutama dalam proses glasial. Pendapat penting dari Ramsey, antara lain:

  1. ada hubungan penting antara teori glasial dengan teori fluvial; terutama untuk mengetahui tenaga gletser untuk mengerosi;
  2. kejadian danau di daerah bergletser tidak dapat dijelaskan dengan proses fluvial, tetapi dapat dijelaskan dengan proses glasial;
  3. tenaga erosi dari gletser terutama terdapat pads bagian bawah;
  4. ada hubungan antara retakan/lenturan dengan arah sungai.

Powell (1834-1902) banyak memberikan konsep dasar dalam geomorfologi, antara lain :

  1. prinsip dari “base level” yang menyatakan bahwa “base level” akhir adalah permukaan air laut;
  2. proses erosi itu memiliki potensi relatif;
  3. mengusulkan dua klasifikasi lembah sungai, yaitu atas dasar hubungan antara strata lembah daerah yang dilalui dan klasifikasi lembah menurut genetiknya.

Gilbert (1843-1918), memberikan dasar-dasar geomorfologi yang hingga kini masih digunakan. Gilbert terkenal sebagai penulis metode ilmiah dan memformulasikan pemikiran-pemikiran induktif dan deduktif dalam analisis geomorfik. Konsep-konsep geomorfologis yang dikemukakan Gilbert, antara lain:

  1. teori “grade” yang menunjukkan adanya suatu rangkaian hubungan antara proses dan kenampakan, yang kemudian diasosiasikan dengan konsep penyesuaian dinamis;
  2. pengangkutan material di sungai meliputi pengangkutan material hasil erosi, erosi dasar sungai dan pengurangan ukuran material dasar oleh proses gesekan/benturan;
  3. lereng merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap transportasi material oleh air;
  4. bertambahnya debit (luah) akan menyebabkan meningkatnya kecepatan aliran yang selanjutnya memperbesar kecepatan pengangkutan;
  5. dalam penyelidikan komponen fisikal hams dilandasi dengan formulasi teori­teori.

Greenwood (1793-1875) adalah pendukung Hutton dan Playfair. Konsep yang dikemukakan oleh Greenwood adalah:

  1. proses denudasi di suatu lahan dapat dijelaskan dengan hujan dan sungai; air huj an yang jatuh di permukaan bumi membawa material halus di sepanjang lereng membentuk alur-alur dan akhirnya membentuk sungai-sungai kecil;
  2. lembah dan lereng merupakan suatu sistem yang terintegrasi.

Jukes (1811-1869), mengemukakan pandangannya bahwa erosi marin tidak dapat membentuk lembah. Jukes adalah orang pertama yang mengidentifikasikan peranan vegetasi dalam pembentukan bentukahan.

5. Fase ke lima (Awal abad 20)

Dalam fase lima ini tokoh yang paling terkenal adalah William Moris Davis (1850-1934). Teori yang pertama dikemukakan adalah “Siklus Geomorfik” yang diterbitkan tahun 1889 dalam makalahnya yang berjudul “The rivers and valleys in Pennsylvania”. Dalam siklus geomorfik tersebut disebutkan bahwa semua bentuklahan akan berkembang menurut tiga stadium, yaitu : stadium muda, dewasa, dan tua. Konsep Davis lainnya yang terkenal adalah trilogi. Konsep trilogi tersebut menjelaskan bahwa bentukahan ditentukan oleh struktur, proses dan stadium.

Walther Penk dalam tahun 1920 dan 1930 mengemukakan keberatannya terhadap teori Davis. Perbedaannya terletak pada pandangannya terhadap perkembangan bentuklahan. Menurut Penck perkembangan bentanglahan tergantung oleh pengaruh tektonik yang aktif dan iklim. Akhirnya Penck menyadari bahwa pendekatan yang dilakukannya bersifat geologis, sedangkan pendekatan Davis lebih bersifat geografis.

Setelah periode Davis dan Penck banyak buku teks geomorfologi yang terbit, akan tetapi hingga tahun 1960 (an) sebagian besar masih mengikuti konsep Davis, antara lain: Lobeck (1939), Thornbury (1954), Wooldridge (1959) dan Spark (1960). Setelah tahun 1960 (an) buku-buku teks geomorfologi dapat dikelompokkan menjadi empat atas dasar pokok bahasannya sebagai berikut.

  1. Kelompok topikal, yaitu yang menekankan pada salah satu aspek geomorfologi seperti proses pelapukan (Oilier, 1969), proses fluvial (Leopold, et al, 1964), Morisawa, 1968 dan Richard, 1982); gunungapi (Olier, 1969) dan pantai (Pethick, 1979)
  2. Kelompok metode dan tehnik penelitian dalam geomorfologi seperti King dan Goudie (1981, 1990), Dackombe (1983) dan Verstappen (1976);
  3. Kelompok pemetaan, yaitu yang menekankan pada tehnik pemetaan morfologi dan geomorfologi, seperti Verstappen dan Van Zuidam (1966, 1979), Klimmaszeski (1978), Demek (19780 dan Dorses dan Salome (1973);
  4. Kelompok terapan, yaitu yang menekankan pada terapan geomorfologi untuk berbagai tujuan seperti dalam bidang evaluasi lahan, kerekayasaan, konservasi lahan, evaluasi sumberdaya material dan dalam bidang lingkungan, seperti Van Zuidam, et al., (1979), Cooke, et al., (1974, 1982), Verstappen (1983), Maitor Pesci (1985), Hooke (1988), Viles dan Spencer, 1995, Panizza (1996) dan Oya, 2001.

Dalam buku-buku teks geomorfologi setelah tahun 1960-an analisis geomorfologis sudah ada kecenderungan ke analisis kuantitatif. Hal tersebut dimungkinkan oleh kemajuan teknologi dalam membuat instrumen yang lebih praktis dan lebih teliti. Dalam bukunya Leopold et al., (1960) yang berjudul “Fluvial Processes in Geomorphology” banyak menyajikan data debit yang dikaitkan dengan parameter lembah sungai dan besar muatan sedimen, King (1960), Goudie (1986) dan Dackombe (1983) memberikan petunjuk praktis dalam mengukur, mengklasifikasikan aspek geomorfologi secara mendalam, termasuk analisis material batuan penyusun. Metode pemetaan geomorfologi yang semula banyak dikerjakan secara terestrial, setelah periode tahun 1960-an mulai memanfaatkan foto udara dan atau citra penginderaan jauh yang lain, bahkan pads dasawarsa terakhir ini pemetaan geomorfologi tanpa menggunakan tehnik penginderaan jauh dirasa kurang memadai.

About Vienastra

Golden Boy

19 responses »

  1. kita ramaikan fase ke-6 Sep…

    Reply
  2. referensi bukunya apa ja ??

    Reply
  3. Ok, baiklah.
    Ayo posting2 tntang geomorf yg lbh bnyak lg 😀

    Reply
    • mgkn akn dsamaratakn dg ilmu2 laen

      Reply
      • yang di maksud dg struktur dan stadia

      • Struktur geologi/batuan dapat diartikan kenampakan batuan secara makro yang meliputi kedudukan lapisan yang jelas/umum dari lapisan batuan, Beberapa struktur yang bisa dijumpai:

        1. Masif, yaitu apabila tidak menunjukkan adanya sifat aliran, tidak menunjukkan adanya lubang-lubang dan tidak menunjukkan adanya fragmen lain yang tertanam dalam tubuh batuan.
        2. Vesikuler, yaitu struktur yang berlubang-lubang yang disebabkan oleh keluarnya gas pada waktu pembekuan magma. Lubang-lubang tersebut menunjukkan arah yang teratur.
        3. Skoria, yaitu struktur yang sama dengan struktur vesikuler tetapi lubang-lubangnya besar dan menunjukkan arah yang tidak teratur.
        4. Amigdaloidal, yaitu struktur dimana lubang-lubang gas telah terisi oleh mineral-mineral sekunder, biasanya mineral silikat atau karbonat.
        5. Xenolitis, yaitu struktur yang memperlihatkan adanya fragmen/pecahan batuan lain yang masuk dalam batuan yang mengintrusi.
        6. Pillow lava atau lava bantal, yaitu struktur paling khas dari batuan vulkanik bawah laut, membentuk struktur seperti bantal.
        7. Joint struktur, merupakan struktur yang ditandai adanya kekar-kekar yang tersusun secara teratur tegak lurus arah aliran.

        Stadia dapat diartikan perkembangan dari suatu bentuklahan berdasarkan beberapa pertimbangan seperti karakteristik, umur dan morfologi, ada pula yang menyebutnya stadium. Contoh dari stadia misalnya stadia bentuk lahan fluvial (sungai) yang terbagi menjadi 3, stadia, yaitu muda, dewasa dan tua. Sungai muda biasanya sempit, dengan tebing terjal yang terdiri dari batuan dasar. Gradien/kemiringan sungai yang tidak teratur (seragam) disebabkan oleh variasi struktur batuan (keras- lunak). Sungai stadium dewasa akan mengalami pengurangan gradien sungai sehingga kecepatan aliran dan daya erosi (pengikisan) berkurang, sehingga mulai terjadi pengendapan. Pada sungai yang telah mencapai stadium dewasa terdapat dataran banjir yang terbentuk dari pengendapan material yang diendapkan pada daerah di dekat sungai.

        Struktur dan stadia dapat membantu dalam menginterpretasi suatu bentuklahan.

  4. Где притаились микробы? 6 лет занималсь аэробикой, шейпингом ну и все произвольные от этого… Два месяца назад уволился тренер и до сих пор замену не найдут, работает только тренажерный зал. Никогда раньше не занималась на тренажерах, мои мышцы имеют предрасположенность к перекачиванию (занималась с утяжелителями), с чего же стоит начать и имеет ли резон? Склонность к полоте есть и уже перерыв в занятиях 2 месяца, тренер там есть, но поскольку это все платное естественно он скажет что все будет поскольку нужно. Посовейтуйте у кого есть опыт! Мнения фитнес инструктооров тем более важно!!!!

    Reply
    • Извините, прежде чем, как вы представляете рекламу на моем блоге? Я благодарю и предыдущий, но ваши тексты, не связанные с содержанием блога. Если что-то, чтобы быть переданы и не связанные с этой статьей, просто отправить через мою электронную почту ….. vienastra@ugm.ac.id

      Reply
  5. У меня проблема с моим МЧ такая – это разбудить его утром на работу…на работу ему надо приплестись к 10 00, он заводит себе будильник где-то на 8 00, и так 2 часа он может звонить, МЧ вроде проснулся, посмотрю глаза открыл…потом их закрывает и далее продолжает спать, а потом в итоге в случае в случае если он проспал, я ещё буду виновата что он проспал…
    просто его с детства видимо приучили, что его обязан кто-то разбудить, мне он так и говорит ещё с вечера: “разбудишь меня!!!!”
    я наоборот привыкла просыпаться сама, просыпаюсь от будильника незамедлительно и встаю бегом…не вижу смысла валяться-так можно просто проспать…
    а мой МЧ любит поваляться, так и говорит…через 10 минут меня надо ещё раз разбудить…а пока я хочу поваляться
    я не знаю, как сделать так чтобы он сам вставал и не нужно было его по 2 часа будить каждое утро…
    у меня с самого утра из-за этого портиться настроение и злость потом на него. Посоветуйте пожалуйста!!!
    к стате сериаллы и фильмы я качаю с Мегаполиса Pi7 причем бесплато. 🙂 можете пользоватся. Лучше чем локалка.Если канечно ссылка не нужна можете и удалить.

    Reply
    • Извините, прежде чем, как вы представляете рекламу на моем блоге? Я благодарю и предыдущий, но ваши тексты, не связанные с содержанием блога. Если что-то, чтобы быть переданы и не связанные с этой статьей, просто отправить через мою электронную почту ….. vienastra@ugm.ac.id

      Reply
  6. Thanks за материалы!
    Respect vienastra.wordpress.com

    Reply
  7. В 2010 году в регионе было выдано 582 ипотечных http://zalognedvigimosti.ru – кредит для сумму 582 млн рублей. Средние ставки сообразно ипотечным кредитам были снижены для 2% относительно 2009 возраст и составили 12,5% в рублях…
    В 2010 году в Псковской области проведен улучшение около 300 домов в 14 муниципальных образованиях, поэтапно проводится модернизация объектов коммунальной инфраструктуры, расселение аварийного жилищного фонда.
    В регионе также ведется создание сообразно развитию развитияhttp://zalognedvigimosti.ru – рынка ипотечного кредитования. В 2010 году в регионе было выдано 582 ипотечных кредита на сумму 582 млн рублей. Средние ставки по ипотечным кредитам были снижены на 2% относительно 2009 года и составили 12,5% в рублях.

    Reply
  8. Pingback: Rangkuman: Geomorfologi – Geography Edu

Leave a comment